Minggu, 25 Desember 2011

MAKALAH TEKNOLOGI PENDIDIKAN


1. PEMBASAHAN
A.. Latar Belakang
Perubahan lingkungan luar dunia pendidikan, mulai lingkungan sosial, ekonomi, teknologi, sampai politik mengharuskan dunia pendidikan memikirkan kembali bagaimana perubahan tersebut mempengaruhinya sebagai sebuah institusi sosial dan bagaimana harus berinteraksi dengan perubahan tersebut. Salah satu perubahan lingkungan yang sangat mempengaruhi dunia pendidikan adalah hadirnya teknologi.
Teknologi Informasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan – perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan SDM.
(SDM) TIK, mulai dari keterampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoperasian, perawatan dan pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK para pimpinan di lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahaan, UKM (usaha kecil menengah) dan LSM. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan output yang sangat bermanfaat baik bagi manusia sebagai individu itu sendiri maupun bagi semua sektor kehidupan.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran, baik yang bersifat positif maupun negative.Dengan demikian supaya kita lebih mengatahui dan memahami pengaruh teknologi dalam pendidikan.


B.RUMUSAN MASALAH
1. bagaimanalkah pengaruh teknologi dalam pendidikan ?
2. PEMBAHASAN

            Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.”[1]
            Sedangkan pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu.[2]jadi pengaruh teknologi adalah adanya pengaruh  yang timbul dari teknologi, baik itu bersifat positif maupun negative.
Hidup manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.teknologi misalnya banyak menghasilkan mesin dan alat –alat seperti jam, mesin jahit, mesin cetak,mobil, mesin tenun dan lain-lain agar manusia dapat hidup lebih mudah, aman, dan senang dalam lingkungannya. Namun demikian disamping alat- alat tersebut juga dapat menimbulkan macam-macam bahaya yang dapat merusak dan membahasayakan hidup manusia.
Adanya alat- alat itu dapat mengubah pikiran manusia , mengubah cara kerja dan cara hidupnya.dan juga pendidikan tidak bebas dari pengaruh teknologi
            Hasil teknologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Penemuan kertas mesin, mesin cetak , radio, film, TV, computer dan lain-lain segera dimanfaatkan bagi pendidikan.pada hakikatnya alat-alat itu tidak dibuat khusus  untuk keperluan pendidikan.akan tetpi alat-alat itu ternyata dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan.
            Dengan demikian banyak yang diharapkan dari alat-alat teknologi pendidikan untuk membantu mengatasi berbagai masalah pendidikan, misalnya untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan, misalnya untuk mengatasi kekurangan guru guna memenuhi aspirasi belajar penduduk yang cepat pertumbuhannya atau untuk membantu pelajar menguasai pengatahuan yang sangat pesat berkembang.
            Selain hal itu juga alat-alat teknologi pendidikan dapat mengubah peranan guru timbuk sumber-sumber lainnya. Namun peranan guru tidak tidak akan dapat ditiadakan dan akan selalu diperlukan .menggabungkan “teknologi “dengan pendidikan dapat mengajutkan profesi guru, sebab teknologi diasossiasikan dengan “mesin” yang dapat menimbulkan bahaya “dehumanisasi” pendidikan, yaitu pendidikan yang “mechanical”, yang serba mesin, yang menghilangkan unsur manusiawi yang selalu terdapat dalam interaksi social antara guru dan murid dan antara murid  dengan murid dalam pelajaran biasa. Pengalaman dengan alat teknologi pendidikan membuktikan bahwa dalam roses mengajar –belajar guru tetap memegang peranan yang penting. [3]
            Banyaknya alat instruksional di Negara-negara yang maju dapat juga membingungkan guru.sukar bagi guru untuk memilih media yang paling baik diantara begitu banyaknya alat yang tersedia.walaupun banyaknya penelitian  tentang efektivitas berbagai media, tidak ada penelitian yang menjelaskan apabila suatu media dapat atau tidak digunakan dalam situasi belajar tertentu. Juga belum ada dasar teoritis yang kuat yang menentukan media apa yang paling serasi untuk bahan pelajaran tertentu.[4]
            Mengenai paparan diatas kita ketahui bahwa teknologi itu sangat dperlukan dalam dunia pendidikan untuk mempermudah berlangsungnya suatu pengajaran, namun walaupun demikian teknologi yang terlalu banyak akan meyebabkan terjadinya kebingunan guru akan memilih media yang tepat. Jadi teknologi dalam pebdidikan sangat berpengaruh terhadap pendidikan baik yang bersifat positif maupun negative.
B.PENGARUH TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
Disamping itu juga muncul pengaruh negatif dalam proses pendidikan antara lain
1. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
2. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang ber pengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
3.siswa jadi malas –malasan, karena kemudahan yang diberikan oleh teknologi. bersikap serba instan karena teknologi menyuguhkan hal yang serba instan,otomatis berpengaruh denagn jiwa konsumeris kita dan menganggap teknologi adalah kebutuhan primer yang berpengaruh pada lifestily
4.  munculnya penyalahgunaan teknologi oleh siswa. contohnya : hp kamera buat home studio blue film, nyontek,dll, flash disk berkapasitas besar untuk nyimpen film porno, meningkatnya kebutuhan listrik sekolah.
Adapun  pengaruh yang paling signifikan dari perkembangan teknologi, terhadap dunia pendidikan sekolah  adalah terjadinya perubahan paradigma pendidikan dari paradigma pengajaran (teaching) menjadi paradigma pembelajaran (learning). Jika paradigma pengajaran mengandaikan guru sebagai pusat belajar dan siswa menjadi obyek belajar, maka pada paradigma pembelajaran, siswa lah yang menjadi subyek dan sekaligus pusat dari proses belajar mengajar di sekolah.[5]
Hal ini terjadi karena teknologi  yang begitu sangat pesat telah menyediakan lebih banyak beragam sumber belajar secara lebih mudah, murah dan cepat. Kini, sumber pengetahuan tidak lagi menjadi monopoli guru. Siswa dapat belajar dan menambah pengetahuannya tanpa perlu harus melalui guru, karena siswa dapat langsung mengakses beragam informasi yang tersedia di “perpustakaan maya”, baik melalui fasilitas komputer pribadi (PC), laptop atau telepon genggam. Sebuah jenis perpustakaan baru yang sangat luar biasa dalam hal beragam informasi atau pengetahuan yang tersedia dengan akses yang lebih mudah, cepat dan murah, yang dapat dilakukan kapanpun dan dari manapun.
Dalam buku “Menuju Masyarakat Belajar, Menggagas Paradigma Baru Pendidikan”, Mantan Dirjen Dikdasmen Depdiknas (kini Kemendiknas), Indrajati Sidi, Ph.D (2002) menjelaskan bahwa perubahan visi belajar di sekolah sesuai dengan visi pendidikan UNESCO abad ke-21, yang lebih mendasarkan pada paradigma learning, tidak lagi pada teaching. Keempat visi pendidikan itu adalah (1) learning to think (belajar berfikir, berorientasi pada pengetahuan logis dan rasional), (2) learning to do (belajar berbuat / hidup, berorientasi pada how to solve the problem, (3) learning to be, (belajar menjadi diri sendiri, berorientasi pada pembentukan karakter), dan (4) learning to live together (belajar hidup bersama, mengarahkan pada kerja sama dan sikap toleran).[6]
Perubahan paradigma ini, tentu saja, akan berpengaruh pada fungsi dan peran guru yang tidak lagi menjadi sentral atau segala-galanya bagi para muridnya. Kini, guru harus lebih berperan sebagai fasilitator belajar bagi siswanya, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat kemampuan dan minatnya masing-masing. Guru harus lebih berfungsi sebagai motivator bagi para siswanya, terutama mengenai bagaimana agar siswa dapat sukses belajar dan siap dalam menghadapi dunia riil di masyarakat usai lulus sekolah nanti. Guru pun harus lebih mengarahkan siswanya agar belajar untuk membiasakan diri dalam memecahkan beragam masalah yang terjadi di masyarakat atau masalah yang akan dihadapi oleh mereka kelak.
Perubahan paradigma ini juga akan mengubah cara guru dalam mengajar di ruang kelas. Kini, guru harus lebih banyak memberikan kesempatan kepada para siswa untuk dapat belajar secara aktif melalui pendekatan dialogis. Metode pengajaran ceramah yang cenderung bersifat monologis, perlu diganti dengan metode pengajaran dialogis yang dapat merangsang siswa agar lebih banyak bertanya atau berpendapat dalam suasana diskusi yang menyenangkan. Dengan metode dialogis, siswa diharapkan akan lebih berminat dalam membaca, baik membaca buku pelajaran, buku pengayaan atau membaca informasi yang ada di dunia internet.
Dalam jangka panjang, model pendekatan dialogis ini akan dapat membangun kemampuan logika berfikir siswa yang lebih sistematis dan cerdas. Siswa akan lebih mampu dalam mengemukakan pendapatnya sendiri dengan kata-kata atau kalimat yang disusun sendiri berdasarkan logika dan kerangka berfikir sendiri. Siswa akan terbiasa memahami berbagai pendapat yang berbeda dari teman-temannya, sekaligus membiasakan diri untuk mengembangkan sikap toleransi dan semangat bekerjasama dalam beragam perbedaan yang terjadi. Tentu saja, hal ini berarti sekaligus menjadi bagian dari proses pembelajaran yang akan jauh lebih efektif dalam pembentukan karakter dan kerpibadian siswa yang positif.
Perkembangan teknologi, memang sudah seharusnya dapat memberikan pengaruh yang positif bagi pendidikan sekolah. Bagi guru, hal ini merupakan tantangan tersendiri agar lebih mampu menyesuaikan diri dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya sebagai tenaga pendidik. Sementara itu, bagi siswa sendiri, hal tersebut merupakan peluang yang sangat terbuka lebar untuk memperoleh lebih banyak lagi beragam manfaat positif selama mengikuti proses pembelajaran.





















































Saran
Teknologi informasi merupakan salah satu media yang efektif dalam kegiatan pembelajaran. Namun dalam penggunaanya harus sesuai dengan tujuan pembelajaran karena sering terjadi penyalahgunaan dalam penggunaan teknologi inf




[1] http://ariefzuhud.blog.upi.edu
[2] Desi anwar,kamus bahasa indonesia, jakarta : amelia, 2003 h: 318
[3] Prof. Dr. Nasution, M.A, teknologi pendidikan, jakarta :Pt. Bumi aksara, 2005 h : 100
[4] Prof. Dr. Nasution, M.A, teknologi pendidikan,h : 100
[5] http://edukasi.kompasiana.com/2011/06/09/perkembangan-teknologi-apa-pengaruhnya-bagi-pendidikan-sekolah/

[6] Ibid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar