Minggu, 25 Desember 2011

sejarah pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA PERKEMBANGAN
A.Perkembangan Pendidikan Islam Pada Masa Daulah Umayyah
1                    Perkembangan pendidikan daulah umyyah
Dengan berakhirnya masa khulafaur rasyidin maka mulailah kekuasaan bani umayyah. Selama pemerintahan muawiyyah, daerah kekuasaan islam meluas sampai lahore di pakistan. Perharian khalifah diarahkan ke byzantune di wilayah utara dan barat. Pasukan umayah mencapai 1700 kapal perang,membuat muawiyah dapat menundukkan banyak pulau diantaranya ialah rodes dan pulau yang lain di yunani.
Pada masa pemerintahan dinasti umayyyah juga menaruh perhatian dalam bidang pendidikan  .para penguasa memberikan dorongan yang kuat terhadap dunia dengan menyediakan  sarana dan prasarana  pendidikan .hal ini dilakukan agar para ilmuwan ,para seniman ,dan para ulama ,untuk  melakukan pengembangan bidang ilmu yang dikuasai serta mampu melakukan kaderisasi ilmu .
Adapun ilmu yang berkembang pada masa itu adalah
1.      Ilmu agama seprti al-qur an dan hadits
2.      Ilmu sejarah dan geografi
3.      Ilmu pengetahuan bidang bahasa
4.      Bidang filsafat
Khalifah al walid mendirikan sekolah keedokteran ,dan menyediakan khusus bagi para penderita kusta.pada masa ini sudah ada jaminan  sosilal anak terlantar
2        .Pola pendidikan dan pusat pendidikan
Periode dinasti umayyah merupakan masa inkubasi .pada masa ini peletakan dasar –dasar kemajuan pendidikan dimunculkan .intelektual muslim berkembang pada masa ini .
            “Pada masa ini dinasti umayyah pola pendidikan bersifat desentralisi ,tidak memiliki tingkaatan dan standar umum .kajian keilmuan yang ada pada periode ini berpusat di damaskus ,kuffah ,mekah ,madinah ,mesir ,cordova ,dan lain-lain“ .[1] diantara ilmu yang dikembangkan yaitu:kedokteran ,filsafat ,astronomi , ilmu pasti ,dan ilmu seni .
Pendidikan islam pada saaat ini sebenarnya pada formatnya sudah ada pada masa khulafaur raasyidin dan umayyah ,yaitu pada pola pengajaran dengan system kuttab ,yakni  tempat anak-anak belajar membaca dan  menulis al-qur an serta ilmu agama lainnya .sistem dengan pola ini bertempat dirumah guru ,istana , dan masjid .
            Dalam memberikan pengajaran dengan system kuttab  pada masa khulafaur rayidin  gurunya tidak dibayar ,akan tetapi pada masa dinasti umayyah lain lagi ceritanya.”Ada diantara penguasa yang membayar atau menggaji guru untuk mengajar putranya bahkan disediakan tempat mukim untuk guru di dalam istana “.[2]Namun masih ada juga yang melaksanakan pendidikan dengan cara lama  yaitu belajar dimasjid , terutama pada siswa yang latar belakang  ekonominya rendah ,karena belajar dimasjid gurunya tidak dibayar ,melainkan hanya mendapat penghargaan dari masyarakat semata  adapun materi yang diberikan  adalah baca tulis yang secara umum diambil dari syair atau sastra arab “.
            “adapun bentuk pendidikan pada masa umayyah diantaranya :
1.      Pendidikan istana ,pendidikan ini tidak hanya pengajaran tingkat rendah , tetapi lanjut pada pengajaran tingkat tinggi sebagaimana halaqah,masjid ,dan madrasah .guru istana dinamakan muaddib .tujuan pendidikan istana bukan saja mengajarkan ilmu pengetahuan bahkan muaddib harus mendidik  kecerdasan ,hati dan jasmani anak .adapun rencana pembelajaran pelajaran istana diantaranya : al-qur an (kitabuallah ) ,hadis-hadis yang termulia ,syair-syair yang terhormat,riwayat hukama ,menulis ,membaca dan lain –lain.
2.      Nasehat pembesar kepada muaddib .
3.      Badiah .dengan adanya arabisasi oleh khalifah abdul malik ibn marwan ,maka muncullah istilah badiah ,yaitu dusun badui dipadang sahara yang masih fasih bahasa arabnya dan murni sesuai dengan kaidah bahasa arab itu .dengan demikian muncullah ilmu qawaid dan cabang ilmu lainnya untuk untuk memplajari bahasa arab.
4.      Perpustakaan al hakam ibn nasir mendirikan perpustakaan yang besar dikurtubah .(cordova )
5.      Bamaristam yaiitu rumah sakit tempat berobat orang serta tempat studi kedokteran “[3]
Dengan uraian tadi dapat kita ketahui bahwa pola pendidikan pada periode dinasti umayyah ini telah berkembang jika dilihat dari aspek pengajarannya , meskipun sistemnya masih sama seperti pada masa nabi dan khulafaur rasyidin .
B.PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA DAULAH ABBASIYAH
            Berdirinya daulah abbasiyah diawali dengan dua strategi yaitu ,:pertama dengan sisitem mencari pendukung dan penyebaran ide secara rahasia ,dan yang kedua dilanjutkan dengan terang-terangan dan himbauan-himbauan diforum –forum resmi untuk mendirikan daulah abbasiyah dan berlanjut melawan daulah bani umayyah
Adapun kemajuan pendidikan dan peradaban abbasiyah mencapai kejayaan terutama pada masa khalifah al-mahdi dan puncak popularitasnya baru setelah pemerintahan harun al-rasyid yang diteruskan oleh putranya al-makmur.
“Dalam bidang pendidikan ,lembaga pendidikan sudah mulai berkembang pada masa ini lembaga pendidikan terdiri dari dua tingkat .
1.                  Maktab / kuttab dan masjid ,yaitu lembaga pendidikan terendah ,dan tempat anak-anak mengenal dasar bacaan ,hitungan dan tulisan dan tempat para remaja belajar dasar- dasar ilmu agama ,seperti tafsir ,hadis ,fikih dan bahsa
2.                  Tingakat pendalaman .para pelajar ingin mendalami ilmunya pergi keluar daerah menuntut ilmu kepada seeseorang atau beberapa orang ahli dalam bidangnya masing-masing .pda umumnya ,ilmu yang dituntut adalah ilmu agama . pengajarannya berlangsung di masjid –masjid atau dirumah –rumah ulama .bagi penguasa pendidikan bisa berlangsung di istana atau dirumah penguasa dengan memanggil ulama .[4]
 Kemudian Lembaga –lembaga ini  berkembang pada masa berdirinya pemerintahan bani abbasiyah , “lalu Adapun kemajuan pendidikan dan peradaban abbasiyah mencapai kejayaan terutama pada masa khalifah al-mahdi dan puncak popularitasnya baru setelah pemerintahan harun al-rasyid yang diteruskan oleh putranya al-makmur.
“Pada masa  itu berkembang juga berdiri perpustakaan dan akedemi .perpustakaan pada masa itu lebh merupkan sebuah universitas ,karena disamping terdapat kitab-kitab ,disana orang juga dapat membaca ,menulis dan berdiskusi “[5]. “perpustakaan yang besar dan menjadi perpustakaan umum tersebut  diberi nama ”darul ilmi” yang berisi buku-buku yang tidak terdapat di perpustakaan lainnya.[6]
Pada masa al-ma’mun inilah bagdad mulai menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan, ke kota inilah para pencari ilmu datang berduyun-duyun, dan pada masa ini pula kota bagdad dapat memancarkan sinar kebudayaan dan peradaban islam keberbagai penjuru dunia. PENDIDIKAN ISLAM PADA ZAMAN BANI ABBASIYAH A.Pendahuluan Sejak lahirnya agama islam, lahirlah pendidikan dan pengajaran islam, pendidikan dan pengajaran islam itu terus tumbuh dan berkembang pada masa khulafaurasyidin dan masa bani Umayyah. Pada permulaan masa Abbasiyah pendidikan dan pengajaran berkembang dengan sangat hebatnya di seluruh negara islam. Sehingga lahir sekolah-sekolah yang tidak terhitung banyaknya, tersebar di kota sampai ke desa-desa. Anak-anak dan pemuda berlomba-lomba untuk menuntut ilmu pengetahuan, pergi kepusat-pusat pendidika, meninggalkan kampung halamannya karena cinta akan ilmu pengetahuan. Kerajaan islam di Timur yang berpusat di Bagdad dan Cordova telah menunjukan dalam segala cabang ilmu pengetahuan sehingga kalau kita buka lembaran sejarah dunia pada masa keemasan, yang bermula dengan berdirinya kerajaan Abbasiyah di Bagdad, pada tahun 750 M dan berakhir dengan kerajaan Abbasiyah pada tahun 1258 Masehi.
B.Pendidikan Islam dan Segala Aspeknya
Kekuasaan dinasti bani abbas, sebagaimana disebutkan melanjutkan kekuasaan dinasti bani Umayyah. Dinamakan khilafah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Al-Abbas paman Nabi Muhammad Saw, dinasti didirikan oleh Abdullah Alsaffah Ibnu Muhammad Ibn Ali Ibn Abdullah Ibn Al- Abbas.1
Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti islam yang sempat membawa kejayaan umat islam pada masanya. Zaman keemasan islam dicapai pada masa dinasti-dinasti ini berkuasa. Pada masa ini pula umat islam banyak melakukan kajian kritis terhadap ilmu pengetahuan. Akibatnya pada masa ini banyak para ilmuan dan cendikiawan bermunculan sehinnnngga membuat ilmu pengetahuan menjadi maju pesat.
Popularitas daulah Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M) dan puteranya Al-Ma’mum (813-833 M). Kekayaan yang dimanfaatkan Harun Arrasyid untuk keperluan sosial, rumah sakit, lembaga pendidikan, dokter, dan farmasi didirikan, pada masanya sudah terdapat paling tidak sekittar 800 orang dokter. Disamping itu, pemandian-pemandian umum juga dibangun. Tingkat kemakmuran yang paling tinggi terwujud pada zaman khalifah ini. Kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada zaman keemasannya.pada masa inilah Negara islam menempatkan dirinya sebagai Negara terkuat dan tak tertandingi. Al- Ma’mun pengganti Al- Rasyid, dikenal sebagai khalifah yang sangat cinta kepada ilmu. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing digalakan, untuk menerjemahkan buku-buku Yunani, ia mengkaji penerjemah-penerjemah dari golongan kristen dan penganut golongan lain yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah, salah satu karya besarnya yang terpenting adalah pembangunan Bait Al- Hikmah, pusat penerjemah yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan
1 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 49
1
perpustakaan             diantara bangunan-bangunan atau sarana untuk penndidikan pada masa
Abbasiyah yaitu:
1.            madrasah yang terkenal ketika itu adalah madrasah annidzamiyah, yang
Didirikan oleh seorang perdana menteri bernama nidzamul muluk (456-486 m). Bangunan madrasah tersebut tersebar luas di kota bagdad, balkan, muro, tabaristan, naisabur dan lain-lain.
2.      Kuttab, yakni tempat belajar bagi para siswa sekolah dasar dan menengah.
3.      Majlis munadharah, tempat pertemuan para pujangga, ilmuan, para ulama,
Cendikiawan dan para filosof dalam menyeminarkan dan mengkaji ilmu yang
Mereka geluti.
4        Darul hikmah, gedung perpustakaan pusat.”[7]
C.PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI ANDALUSIA (SPAYOL )
Sebagai kelanjutan dari pembentukan suatu imperium yang kuat dengan daerahnya yang luas ,maka diperlukan penataan politik yang mapan dari ilmu pengetahuan yang tinggi.maka untuk mewujudkan ambisinya ini dengan cukup solid abdurrahman al-dakhil memanfaatkan potensi ini dengan sebaik-baiknya bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada imperiumnya .adapun  upayanya dalam mengembangkan pendidikan dan peradaban dapat dilihat dari beberapa gambaran ,yang kemudian diikuti oleh penguasa spayol sesudahnya .adapun upaya –upaya tersebut antara lain
1.mendirikan lembaga pendidikan islam
“ menurut keterangan amir ali ,sebagaimana yang dikutip mahmud yunus , bahwa ketika umat islam berkuasa dispayol telah mendirikan madarsah-madarasah yang tidak sedikit jumlah guna menompang pengembagan pendidikann madarasah –madrasah ini tersebar diseluruh daerah kekuasaan islam “[8]
Dan para pengusa islam di spayol sangat memperhatikan dalam memajukan pendiidkan islam pada waktu itu .misalnya khalifah abdurrahman III mencoba merintis  dengan mendirikan universitas cordova sebagai pusat ilmu pengetahuan.
“Di sepayol pola lembaga pendidikan yang ditawarkan pada masa itu telah memiliki kesamaan stratifikasi dengan pendidikan pada saat ini .yakni diterapkannya tingkatan-tingkatan kelas tertentu dalam proses pendidikannya .hal ini berarti telah ada pengelolaan administrasi pendidikan yang telah rapi pada saat itu ,baik menyangkut taraf perkembangan peserta didik ,fasilitas ,maupun materi yang diajarkan .”[9]
“Untuk sekolah rendah ,pendidikan islam spayol menitikberatkan pada pendidikan agama yang meliputi :dasar –dasar agama dan sastra .dan kemudian taraf berikutya meningkat pada materi pendidikan ilmu-ilmu akal,seperti filsafat , matematika ,ekonomi dan sebagainaya .adapun penddikan yang ditawarkan pada lembaga pendidikan disepayol tidak bersifat parsial tetapi bersifat  integral .sistem pendidikannya tidak mengenal “isme” tertentu.semua manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam pendidikan .keobjektifan inilah yang membuahkan nilai kompetensi positif dalam pengembangan ilmu pengetahuan kearah yang lebih maju .”[10]
Selain itu  juga dalam menunjang pendidikannya ,”pendidikan islam di sepayol memberlakukan kurikulum universal dan komprehensif .artinya , menawarkan materi pendidikan agama dan umum secara intregral pada setiap tingkatan pendidikannya,khusunya pendidikan tinggi ,.indikasi dari kedalaman dan keluasan kurikulum sepayol islam sewaktu itu boleh dijadikan konsekuensi –konsekuens pratikal yang bermanfaat bagi kehidupan manusia .”[11]
Adapun metode yang biasa diterapkan di spayol dibagi menjadi dua macam .pertama ;metode pendidikan formal .pada pendidikan ini ,guru (dosen ) duduk diatas modium.ia memberikan materi pelajaran khusunya pendidikan tinggi dengan membacakan manuskrip ,setelah itu ,guru menerangkan secara jelas , kemudian materi itu didiskusikan bersama .para pelajar diberikan kebebasan untuk bertanya dan memngeluarkan pendapat bakan diberikan kebebasan pendapat dengan gurunya .,asalkan dapat membuktikan kebenarannya.
Adapun metode kedua :metode bagi pendidikan nonformal ,baik di istana maupun diluar istana .model pendidikan ini menggunakan metode halaqah ,guru mendektekan sejumlah buku kemudian menjelaskan secara rinci .
D.PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DIDINASTI USMANIYYAH
 kebudayaan turki usmani merupakan perpaduan bermacam –macam kebudayaan diantara kebudayaan persia ,binzaitun ,dan arab yakni banyak mengambil ajaran –ajaran tentang etika dan tata karma dalm istana raja –raja .
Dalam bidang ilmu pengetahuan  mereka tidak begitu menonjol karna bangsa turki usmani banyak menfokuskan kegiatan mereka dalam bidang militeran .karena itulah didalam khazanah intelektual islam tidak menentukan ilmuwan yang terkemuka dari turki usmani.namun mereka banyak berkiprah dalam seni arsitektur islam berupa banguann –bangunan masjid .











[1] Prof.dr h.samsunizar .sejarah pendidikan islam .(jakarta :kencana prenada media grup ,2009 ) h:60
[2] Ibid h:61 
[3]Ibid h:61-62
[4]Idr badri yatim ,MA .sejarah peradaban islam ,jakrta :pt raja grafindo persada ,2007 h:54
[5]Ibid h :55 
[6]Di akses pada tanggal 9-3-2011 dari  http://www.scribd.com/doc/17392541/Pendidikan-Islam-Pada-Zaman-Bani-Abbasiyah

[7]Ibid 
[8] Prof .dr h.samsu nizar .sejarah pendidikan islam H:79
[9] Ibid h:80
[10]Ibd h:82-83
[11]Ibid h: 83

Tidak ada komentar:

Posting Komentar